Aspek Penting Dalam Prosedur Wajib Pengurusan TDG
Pengurusan Tanda Daftar Gudang (TDG) adalah suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap pemilik atau pengelola gudang di Indonesia. TDG merupakan dokumen resmi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah sebagai bukti bahwa sebuah gudang telah terdaftar secara legal dan sah. Tanpa TDG, gudang tersebut tidak diakui oleh pemerintah dan dapat dianggap sebagai gudang ilegal yang dapat dikenakan sanksi hukum. Oleh karena itu, penting bagi setiap pemilik atau pengelola gudang untuk memahami prosedur wajib pengurusan TDG agar operasional gudang berjalan lancar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Definisi Tanda Daftar Gudang
Karena TDG adalah dokumen legal yang sangat krusial bagi pemilik atau pengelola gudang di Indonesia. TDG berfungsi sebagai bukti bahwa gudang telah terdaftar serta mematuhi semua standar dan peraturan yang berlaku. TDG juga berperan penting dalam memastikan legalitas operasional gudang serta keamanan bisnis yang melibatkan penyimpanan barang. Dalam hal ini, TDG bertindak sebagai lisensi operasional wajib yang harus dimiliki oleh setiap gudang.
Gudang yang memiliki TDG diakui oleh pemerintah telah memenuhi semua persyaratan, baik dari aspek fisik maupun administratif. Legalitas ini sangat penting dalam menjaga kelancaran operasional bisnis serta kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Selain itu, TDG juga memastikan bahwa gudang tersebut telah memenuhi standar keselamatan, keamanan, dan kesehatan kerja yang ditetapkan. Dengan demikian, memiliki TDG adalah langkah penting dalam memastikan bahwa operasional gudang berjalan secara sah dan aman. Pentingnya TDG tidak hanya terbatas pada legalitas semata, tetapi juga memberikan jaminan bahwa gudang beroperasi sesuai standar yang telah ditetapkan. TDG memastikan bahwa seluruh aspek operasional gudang, dari keamanan hingga manajemen penyimpanan, memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh otoritas terkait. Dengan memiliki TDG, pemilik gudang juga dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan karena gudang mereka diakui telah memenuhi standar pemerintah.
Dalam menjalankan operasional gudang, memiliki TDG adalah tanda komitmen terhadap operasional yang aman, legal, dan efisien. Gudang yang memiliki TDG tidak hanya menunjukkan kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga berkontribusi terhadap keamanan dan efisiensi operasional bisnis secara keseluruhan. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap pemilik gudang untuk segera mengurus dan memastikan bahwa gudang mereka telah memiliki TDG yang sah. Dengan memastikan gudang memiliki TDG, bisnis dapat terhindar dari risiko hukum serta memastikan bahwa semua operasional berjalan lancar. TDG bukan hanya sekadar dokumen, tetapi juga simbol komitmen terhadap kepatuhan dan kualitas operasional yang diakui oleh pemerintah. Jadi, setiap pemilik atau pengelola gudang harus menyadari pentingnya memiliki TDG dan mengurusnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Mengapa TDG Wajib Dikelola?
Pengelolaan TDG merupakan kewajiban penting bagi setiap pemilik gudang. Kepatuhan terhadap peraturan hukum menjadi alasan utama mengapa TDG wajib dikelola dengan baik. TDG bukan hanya sekadar formalitas administratif, tetapi juga bukti sah bahwa operasional gudang sesuai hukum yang berlaku. Jika TDG tidak dikelola dengan benar, operasional gudang bisa dianggap ilegal, yang dapat menimbulkan masalah hukum serius. Oleh karena itu, pengelolaan TDG harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan kepatuhan.
Memiliki TDG yang valid menunjukkan bahwa pemilik gudang mematuhi peraturan dan standar yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, TDG juga memberikan jaminan kepada pihak ketiga bahwa gudang beroperasi secara legal dan sesuai standar keselamatan. Pengelolaan TDG yang tepat waktu juga membantu menghindari sanksi administratif yang bisa dikenakan jika ditemukan pelanggaran. Oleh karena itu, penting untuk memastikan TDG selalu dikelola dengan baik. Sebab itu, pengelolaan TDG yang baik membantu menjaga reputasi bisnis dan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Gudang yang tidak memiliki TDG atau memiliki TDG yang kadaluarsa dapat dianggap tidak terpercaya, yang dapat merugikan bisnis dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, pemilik gudang harus memastikan bahwa TDG selalu diperbarui tepat waktu dan sesuai prosedur.
Pengelolaan TDG yang baik juga mempermudah proses audit dan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak berwenang. Dengan TDG yang valid, pemilik gudang dapat dengan mudah membuktikan bahwa mereka telah memenuhi semua persyaratan hukum yang berlaku. Hal ini tidak hanya melindungi pemilik gudang dari sanksi hukum, tetapi juga memastikan bahwa operasional gudang berjalan lancar tanpa hambatan. Terakhir, pengelolaan TDG yang baik merupakan salah satu langkah penting dalam memastikan bahwa gudang tetap beroperasi dengan efisien. Dengan memiliki TDG yang dikelola dengan baik, pemilik gudang dapat fokus pada kegiatan bisnis utama mereka tanpa perlu khawatir tentang masalah hukum. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap pemilik gudang untuk memahami pentingnya TDG dan memastikan bahwa dokumen ini selalu dikelola dengan baik dan tepat waktu.
Dampak Tidak Memiliki TDG
Tidak memiliki Tanda Daftar Gudang (TDG) dapat membawa dampak serius pada operasional gudang Anda. Pertama, tanpa TDG, gudang dapat dikenakan sanksi berat oleh otoritas. Sanksi tersebut bisa berupa denda besar atau bahkan penutupan operasional gudang secara paksa. Hal ini tentu sangat merugikan, terutama bagi bisnis yang bergantung pada gudang tersebut. Selain itu, tanpa TDG, gudang Anda juga bisa kehilangan kepercayaan dari mitra bisnis. Mitra bisnis mungkin melihat ketiadaan TDG sebagai indikasi bahwa gudang Anda tidak mematuhi standar peraturan. Hal ini dapat membuat mereka enggan bekerja sama, yang pada akhirnya dapat mengurangi peluang bisnis. Kehilangan kepercayaan dari mitra bisnis bisa berdampak negatif terhadap reputasi perusahaan Anda.
Pada situasi ini Ketidakadaan TDG juga berdampak langsung pada kelancaran operasional gudang. Tanpa TDG, pengurusan izin lain yang diperlukan bisa terhambat. Misalnya, izin lingkungan atau izin usaha lainnya mungkin sulit diperoleh jika gudang tidak memiliki TDG. Ini tentunya bisa menghambat kelancaran operasional, bahkan mungkin menghentikan seluruh aktivitas bisnis Anda. Selain itu, tanpa TDG, gudang juga berisiko menghadapi kendala hukum lainnya. Gudang yang beroperasi tanpa TDG dianggap tidak sah di mata hukum. Ini berarti bahwa segala aktivitas di gudang tersebut bisa dianggap ilegal, sehingga berpotensi menimbulkan masalah hukum di kemudian hari. Masalah hukum yang muncul tentu bisa sangat merugikan dan menguras waktu serta sumber daya perusahaan.
Oleh karena itu, memiliki TDG merupakan langkah penting yang tidak boleh diabaikan. Dengan memiliki TDG, Anda memastikan bahwa gudang beroperasi secara legal dan mematuhi semua peraturan yang berlaku. Selain itu, TDG juga menunjukkan komitmen Anda untuk menjalankan bisnis secara profesional dan sesuai standar. Tidak hanya itu, memiliki TDG juga memudahkan Anda dalam mengurus izin-izin lain yang diperlukan. Dengan TDG, proses pengurusan izin lingkungan atau izin usaha bisa berjalan lebih lancar. Dalam hal ini tentu saja sangat membantu dalam menjaga kelancaran operasional gudang dan mencegah terjadinya hambatan yang tidak perlu.
Regulasi Hukum TDG
Karena itu TDG diatur dalam berbagai regulasi hukum, yang harus dipatuhi oleh setiap pemilik gudang. Salah satu regulasi utama adalah Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Undang-Undang ini mengharuskan setiap perusahaan, termasuk yang bergerak dalam bidang pergudangan, untuk terdaftar secara resmi. Selain itu, Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik juga mengatur tentang proses pengurusan TDG. Pemerintah daerah memiliki wewenang untuk mengeluarkan peraturan tambahan yang spesifik sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing.
Dalam hal ini, pemilik gudang harus memperhatikan seluruh regulasi terkait agar dapat memperoleh dan mempertahankan TDG. Pengurusan TDG tidak hanya sekadar memperoleh izin, tetapi juga mencakup tanggung jawab pemeliharaan dokumen dan kepatuhan terhadap semua peraturan yang berlaku. Setiap pelanggaran terhadap regulasi ini dapat berakibat pada sanksi hukum, termasuk pencabutan TDG. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemilik gudang untuk memahami dan mengikuti seluruh prosedur yang ditetapkan oleh regulasi hukum. Proses pengurusan TDG dimulai dengan mengajukan permohonan melalui sistem perizinan terintegrasi secara elektronik. Sistem ini dirancang untuk mempermudah proses administrasi, sehingga pemilik gudang dapat memperoleh TDG dengan lebih cepat. Namun, meskipun prosesnya telah dipermudah, pemilik gudang tetap harus memastikan bahwa semua persyaratan terpenuhi.
Setelah TDG diterbitkan, pemilik gudang wajib menjaga keabsahan dokumen tersebut dengan mematuhi semua ketentuan yang berlaku. Salah satu kewajiban penting adalah melakukan pembaruan data secara berkala, sesuai dengan perubahan yang terjadi. Pemilik gudang juga harus memastikan bahwa operasional gudang selalu sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh regulasi hukum. Ketidakpatuhan terhadap aturan ini dapat menimbulkan risiko hukum yang serius, termasuk denda atau pencabutan TDG. Secara keseluruhan, regulasi hukum TDG bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kegiatan pergudangan di Indonesia berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, penting bagi setiap pemilik gudang untuk memahami dan menjalankan semua kewajiban yang diatur dalam regulasi hukum terkait TDG.
Persyaratan Pengurusan TDG
1. Dokumen yang Dibutuhkan
Untuk mengurus TDG, terdapat beberapa dokumen yang harus dipersiapkan oleh pemilik gudang. Dokumen-dokumen ini menjadi dasar bagi otoritas terkait dalam menilai kelayakan gudang untuk mendapatkan TDG. Berikut adalah daftar dokumen yang dibutuhkan:
- Surat Permohonan TDG: Surat ini merupakan dokumen resmi yang diajukan oleh pemilik gudang kepada otoritas terkait untuk mengajukan permohonan TDG. Surat ini harus ditandatangani oleh pemilik atau pengelola gudang.
- Fotokopi Identitas Pemilik Gudang: Identitas ini bisa berupa KTP atau paspor yang masih berlaku. Identitas pemilik gudang harus jelas dan sesuai dengan data yang tertera dalam dokumen lain yang diajukan.
- Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan: Jika gudang dikelola oleh sebuah perusahaan, maka diperlukan fotokopi akta pendirian perusahaan yang menunjukkan legalitas perusahaan tersebut.
- Surat Izin Usaha: Izin ini menunjukkan bahwa perusahaan atau individu yang mengelola gudang memiliki izin usaha yang sah dan berlaku.
- Fotokopi Sertifikat Hak Atas Tanah: Sertifikat ini menunjukkan bahwa tanah tempat gudang berdiri adalah milik pemohon atau telah mendapatkan izin untuk digunakan.
- Denah Lokasi Gudang: Denah ini menggambarkan secara detail lokasi gudang, termasuk akses jalan dan fasilitas penunjang lainnya.
- Surat Keterangan Domisili: Surat ini dikeluarkan oleh pemerintah setempat yang menunjukkan bahwa gudang berlokasi di wilayah administrasi tertentu.
- Laporan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL): Laporan ini menunjukkan bahwa gudang telah melakukan analisis dampak lingkungan dan telah memenuhi persyaratan lingkungan yang ditetapkan.
Setiap dokumen di atas memiliki peranan penting dalam proses pengurusan TDG. Oleh karena itu, pemilik gudang harus memastikan bahwa semua dokumen yang diperlukan telah dipersiapkan dengan lengkap dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh otoritas terkait.
2. Syarat Administratif
Selain dokumen-dokumen di atas, terdapat beberapa syarat administratif yang harus dipenuhi oleh pemilik gudang. Syarat-syarat ini berkaitan dengan kelengkapan administratif yang diperlukan untuk memproses TDG. Beberapa syarat administratif yang umum adalah:
- Pendaftaran Online: Sebagian besar pengurusan TDG saat ini dilakukan secara online. Pemohon harus mendaftar melalui sistem online yang disediakan oleh otoritas terkait, mengunggah dokumen yang diperlukan, dan mengisi formulir yang disediakan.
- Pembayaran Biaya Administrasi: Biaya administrasi pengurusan TDG harus dibayar oleh pemohon. Pembayaran ini biasanya dilakukan melalui transfer bank atau sistem pembayaran yang disediakan oleh otoritas terkait.
- Verifikasi Dokumen: Setelah dokumen diunggah, otoritas terkait akan melakukan verifikasi untuk memastikan bahwa semua dokumen yang diajukan sudah lengkap dan sesuai dengan persyaratan.
- Inspeksi Lapangan: Otoritas terkait akan melakukan inspeksi lapangan untuk memastikan bahwa gudang yang diajukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hasil dari inspeksi ini akan menentukan apakah TDG dapat diterbitkan atau tidak.
Memenuhi semua syarat administratif ini sangat penting untuk memastikan proses pengurusan TDG berjalan lancar. Kesalahan dalam memenuhi syarat administratif dapat menyebabkan penundaan atau bahkan penolakan permohonan TDG.
Tahapan Pengurusan TDG
1. Pengumpulan Dokumen
Tahap pertama dalam pengurusan TDG adalah pengumpulan dokumen yang dibutuhkan. Pemilik gudang harus memastikan bahwa semua dokumen yang diperlukan telah disiapkan dengan lengkap dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh otoritas terkait.
Untuk memastikan bahwa semua dokumen sudah lengkap, pemilik gudang dapat membuat daftar periksa (checklist) dokumen yang harus dikumpulkan. Daftar ini dapat digunakan untuk memeriksa apakah semua dokumen sudah siap sebelum diajukan kepada otoritas terkait.
Selain itu, penting juga untuk memastikan bahwa dokumen yang diajukan adalah versi terbaru dan masih berlaku. Misalnya, surat izin usaha yang diajukan harus masih berlaku dan sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan.
Pengumpulan dokumen yang lengkap dan akurat akan mempercepat proses pengurusan TDG dan menghindari penundaan yang tidak perlu.
2. Pengajuan Permohonan
Setelah dokumen-dokumen yang dibutuhkan telah dikumpulkan, tahap selanjutnya adalah pengajuan permohonan TDG kepada otoritas terkait. Pengajuan ini biasanya dilakukan secara online melalui sistem yang disediakan oleh otoritas terkait.
Langkah pertama dalam pengajuan permohonan adalah mengisi formulir yang disediakan oleh sistem online. Formulir ini biasanya meminta informasi terkait dengan identitas pemilik gudang, lokasi gudang, dan jenis barang yang disimpan di gudang.
Setelah formulir diisi dengan lengkap, pemohon harus mengunggah dokumen-dokumen yang telah dikumpulkan sebelumnya. Pastikan bahwa semua dokumen diunggah dengan format yang sesuai dan ukuran file yang tidak melebihi batas yang ditentukan oleh sistem.
Langkah terakhir dalam pengajuan permohonan adalah membayar biaya administrasi yang diperlukan. Pembayaran ini biasanya dilakukan melalui transfer bank atau sistem pembayaran online yang disediakan oleh otoritas terkait. Setelah pembayaran dilakukan, pemohon akan mendapatkan bukti pembayaran yang harus disimpan sebagai referensi.
3. Proses Verifikasi dan Inspeksi
Setelah permohonan diajukan, otoritas terkait akan melakukan proses verifikasi terhadap dokumen yang diajukan. Proses verifikasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua dokumen yang diajukan sudah lengkap dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Jika ada dokumen yang tidak lengkap atau tidak sesuai, otoritas terkait akan menghubungi pemohon untuk meminta perbaikan atau tambahan dokumen. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa dokumen yang diajukan sudah lengkap dan akurat sejak awal.
Selain verifikasi dokumen, otoritas terkait juga akan melakukan inspeksi lapangan untuk memastikan bahwa gudang yang diajukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Inspeksi ini biasanya mencakup pengecekan fisik gudang, termasuk fasilitas penyimpanan, akses jalan, dan keselamatan kerja.
Hasil dari proses verifikasi dan inspeksi ini akan menentukan apakah TDG dapat diterbitkan atau tidak. Jika hasilnya positif, TDG akan diterbitkan dan diberikan kepada pemohon. Namun, jika ada masalah, pemohon mungkin perlu melakukan perbaikan sebelum TDG dapat diterbitkan.
4. Penerbitan Tanda Daftar Gudang
Tahap terakhir dalam pengurusan TDG adalah penerbitan dokumen tersebut. Setelah semua proses verifikasi dan inspeksi selesai, otoritas terkait akan menerbitkan TDG dan memberikannya kepada pemohon. Waktu yang dibutuhkan untuk penerbitan TDG dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas kasus dan kelengkapan dokumen yang diajukan.
Setelah TDG diterbitkan, pemohon harus menyimpan dokumen ini dengan baik sebagai bukti bahwa gudangnya telah terdaftar dan legal. TDG ini harus diperbarui secara berkala sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Manfaat Memiliki TDG
1. Keamanan Hukum
Salah satu manfaat utama dari memiliki TDG adalah memastikan keamanan hukum bagi pemilik gudang. Dengan memiliki TDG, pemilik gudang telah memenuhi persyaratan legal yang diwajibkan oleh pemerintah, sehingga operasional gudang dapat berjalan dengan lancar tanpa khawatir terkena sanksi hukum.
Keamanan hukum ini sangat penting bagi kelangsungan bisnis, terutama untuk gudang yang digunakan untuk menyimpan barang-barang bernilai tinggi atau barang-barang yang memerlukan penanganan khusus. Dengan adanya TDG, pemilik gudang dapat beroperasi dengan tenang tanpa perlu khawatir terhadap kemungkinan penutupan gudang oleh pihak berwenang.
2. Meningkatkan Reputasi Bisnis
Memiliki TDG juga dapat meningkatkan reputasi bisnis, terutama di mata pelanggan dan mitra bisnis. Gudang yang memiliki TDG menunjukkan bahwa pemilik gudang telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah, termasuk standar keamanan dan keselamatan. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap bisnis dan membantu menjalin hubungan jangka panjang dengan mitra bisnis.
Selain itu, reputasi yang baik dapat menjadi daya tarik bagi pelanggan baru. Banyak pelanggan yang lebih memilih untuk bekerja sama dengan gudang yang memiliki TDG karena mereka merasa lebih aman dan nyaman dalam menyimpan barang di gudang yang legal dan terdaftar.
3. Mempermudah Proses Administratif Lainnya
TDG juga dapat mempermudah proses administratif lainnya yang mungkin diperlukan oleh pemilik gudang. Sebagai contoh, TDG seringkali menjadi syarat utama untuk mendapatkan izin usaha tambahan, seperti izin lingkungan atau izin distribusi. Dengan memiliki TDG, pemilik gudang dapat lebih mudah mengurus izin-izin lainnya yang diperlukan untuk kelancaran operasional gudang.
Selain itu, TDG juga seringkali diperlukan dalam proses pengajuan pinjaman atau pembiayaan dari lembaga keuangan. Banyak bank atau lembaga keuangan yang memerlukan bukti legalitas gudang, termasuk TDG, sebagai salah satu syarat dalam pengajuan pinjaman. Dengan memiliki TDG, pemilik gudang dapat meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pembiayaan yang dibutuhkan untuk pengembangan bisnis.
4. Mendukung Pertumbuhan Bisnis
TDG tidak hanya berfungsi sebagai dokumen legal, tetapi juga dapat berperan dalam mendukung pertumbuhan bisnis. Dengan memiliki TDG, pemilik gudang dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis tanpa perlu khawatir terhadap masalah legalitas. TDG memberikan kepastian hukum yang memungkinkan pemilik gudang untuk lebih percaya diri dalam menjalankan bisnis dan mengambil langkah-langkah strategis untuk pertumbuhan.
Selain itu, memiliki TDG juga membuka peluang bagi pemilik gudang untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan besar atau multinasional. Banyak perusahaan besar yang hanya bekerja sama dengan gudang yang memiliki TDG sebagai jaminan bahwa gudang tersebut memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kesalahan Umum dalam Pengurusan TDG
1. Tidak Lengkapnya Dokumen
Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi dalam pengurusan TDG adalah tidak lengkapnya dokumen yang diajukan. Ketidaklengkapan dokumen ini dapat menyebabkan penundaan dalam proses pengurusan atau bahkan penolakan permohonan TDG. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemilik gudang untuk memastikan bahwa semua dokumen yang diperlukan telah dipersiapkan dengan lengkap dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Untuk menghindari kesalahan ini, pemilik gudang dapat membuat daftar periksa (checklist) dokumen yang harus dikumpulkan. Daftar ini dapat digunakan untuk memeriksa apakah semua dokumen sudah siap sebelum diajukan kepada otoritas terkait.
2. Kesalahan dalam Mengisi Formulir
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah kesalahan dalam mengisi formulir pengajuan TDG. Formulir yang diisi dengan tidak benar atau tidak lengkap dapat menyebabkan penundaan dalam proses pengurusan TDG. Oleh karena itu, sangat penting untuk membaca instruksi dengan cermat dan memastikan bahwa semua informasi yang dimasukkan ke dalam formulir sudah benar dan sesuai.
Jika pemohon merasa kesulitan dalam mengisi formulir, mereka dapat meminta bantuan dari pihak yang berpengalaman atau berkonsultasi dengan otoritas terkait. Kesalahan kecil dalam pengisian formulir dapat berakibat besar, sehingga perhatian terhadap detail sangat diperlukan.
3. Tidak Melakukan Pembayaran Tepat Waktu
Pembayaran biaya administrasi adalah bagian penting dalam proses pengurusan TDG. Namun, seringkali pemohon lupa atau terlambat melakukan pembayaran, yang pada akhirnya menyebabkan penundaan dalam penerbitan TDG. Untuk menghindari masalah ini, pemohon harus memastikan bahwa mereka melakukan pembayaran tepat waktu dan menyimpan bukti pembayaran sebagai referensi.
Jika ada masalah dengan sistem pembayaran, pemohon harus segera menghubungi otoritas terkait untuk mendapatkan solusi. Keterlambatan dalam pembayaran dapat menyebabkan proses pengurusan TDG terhenti dan menghambat operasional gudang.
4. Mengabaikan Proses Inspeksi
Banyak pemohon yang menganggap remeh proses inspeksi yang dilakukan oleh otoritas terkait. Padahal, proses inspeksi ini sangat penting dalam menentukan apakah TDG akan diterbitkan atau tidak. Oleh karena itu, pemilik gudang harus memastikan bahwa gudang mereka sudah memenuhi semua standar yang ditetapkan sebelum proses inspeksi dilakukan.
Pemilik gudang juga harus siap untuk menerima masukan atau rekomendasi dari pihak inspeksi. Jika ada masalah yang ditemukan selama inspeksi, pemilik gudang harus segera melakukan perbaikan untuk memastikan bahwa gudang memenuhi standar yang ditetapkan.
Baca Juga : Mengenal persyaratan penerbitan SLF
Info lebih lanjut silahkan hubungi kami di :
Email : info@konsultanku.com
CALL / WA : 0812-9288-9438 Catur Iswanto
Phone : 021-21799321