Pembahasan Apa Itu IPAL Komunal dan Jenis Sistemnya (Pexels - Tom Fisk)

IPAL

Masih banyak orang belum tahu Apa Itu IPAL Komunal?, bahkan masih asing dengan istilah satu ini. Tapi bagi yang sudah lama berkecimpung di bidang pengolahan air limbah, harusnya kerap mendengar istilah IPAL komunal.

Komunal merupakan salah satu jenis IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah. Mengenai jenis terbagi menjadi dua, selain komunal ada mandiri. IPAL komunal dapat menjadi solusi paling tepat untuk mengatasi pengolahan limbah rumah tangga.

Sebagaimana kita tahu, biasanya area pemukiman, terutama daerah kota biasanya lebih banyak menghasilkan limbah rumah tangga. Supaya lebih jelas tentang IPAL komunal, Anda bisa menyimak uraian berikut.

 

 

Pembahasan Selengkapnya tentang Apa Itu IPAL Komunal?

 

Pengertian singkatnya, IPAL merupakan sarana untuk mengolah air limbah yang bisa mencemari lingkungan. Lingkup industri biasanya memanfaatkan Instalasi Pengolahan Air Limbah untuk menjernihkan sebelum proses pembuangan.

Seperti kita tahu, ketika pembuangan limbah secara langsung tanpa proses pengolahan terlebih dahulu, berpotensi besar mencemari lingkungan. Bahkan juga menimbulkan berbagai penyakit yang bisa mengganggu kesehatan.

Dari segi pengertian, sebenarnya IPAL komunal sama saja dengan yang pada umumnya. Perbedaan yang tampak yaitu dari segi tangki pengumpul limbahnya berfungsi mengakomodir kebutuhan bersama.

Maksudnya, tempat pengelolaan limbahnya secara terpusat hanya disatu lokasi untuk memenuhi kepentingan umum. Salah satu contoh yang tampak nyata dari penggunaan sistem ini yaitu area perumahan, kampung maupun desa.

Pengolahannya adalah jenis limbah rumah tangga atau domestik. Beberapa contoh limbahnya yaitu detergen atau sisa cucian, kotoran, air mandi, air dapur dan lain-lain.

Unit ini nantinya akan memproses seluruh limbah jenis rumah tangga dalam satu instalasi secara bersama-sama. Karena penggunaannya secara bersama-sama inilah, istilah penyebutannya adalah komunal.

 

Alasan Pentingnya Penggunaannya

 

Apakah Anda sedang bertanya-tanya, mengapa penggunaan IPAL komunal itu penting? Alasannya adalah supaya limbah rumah tangga dalam kondisi aman dan tidak membahayakan lingkungan saat proses pembuangan.

Dalam proses pengolahan nantinya melibatkan bakteri pengurai supaya air limbah menjadi bersih. Jadi, pembuangan limbah tidak akan membahayakan lingkungan dan senantiasa sehat, bebas dari pencemaran.

Sejak terjadinya pandemi Covid 19, kebutuhan masyarakat terhadap IPAL komunal meningkat. Dengan bantuan produk ini, bakteri maupun virus yang terbawa oleh limbah air tidak akan membuat khawatir lagi.

Risiko terkena berbagai penyakit, seperti Covid 19 menjadi berkurang karena air limbahnya sebelum menuju pembuangan lewat proses pengolahan lebih dulu. Jadi, penggunaan IPAL komunal bukan hanya menghindarkan masyarakat dari kerusakan lingkungan, tapi juga penyakit.

Sayangnya masih banyak orang belum paham bahwa mayoritas limbah rumah tangga sebenarnya tidak bisa langsung dibuang menuju saluran pembuangan. Atau mungkin sudah tahu tapi masih abai dan memiliki kesadaran diri yang kurang mengenai hal tersebut.

Bila membahas tentang menjaga lingkungan dari pencemaran akibat limbah memang memerlukan kesadaran diri yang tinggi. Dampak negatif jangka panjang cukup signifikan dan kompleks untuk berbagai pihak.

Bukankah lebih baik mencegah dari pada harus mengobati? Selain perlunya kesadaran tinggi dari masyarakat terkait, pemerintah juga harusnya ikut andil dalam penggunaan IPAL komunal.

Salah satu penyebab masyarakat enggan menerapkan sistem ini karena anggapannya harus mengeluarkan budget sangat besar. Tapi, ketika ada pihak lain yang membantu memberikan dana, kemungkinan besar mereka untuk menyetujui pembangunan sistem lebih besar.

 

Beberapa Bangunan yang Memakai Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal

 

Setelah mengetahui tentang apa itu IPAL komunal, apakah Anda sudah menemukan bangunan apa saja yang memakai sistem ini? Salah satu contoh yang sangat terlihat, sistem ini biasanya penggunaannya untuk wilayah pemukiman.

Selain pemukiman, penggunaannya juga untuk bangunan lain seperti gedung perkantoran, rumah susun, hotel, apartemen, restoran, kafe, rumah makan, toilet umum dengan pengelola pemerintah setempat dan masih banyak lagi.

Biasanya, jenis bangunan yang mempunyai penghuni banyak orang memanfaatkan sistem ini. Adanya IPAL komunal sangat membantu menjaga kualitas hidup masyarakat sekitarnya.

Jadi, kemungkinan timbulnya penyakit akibat terpapar limbah yang mengandung virus maupun bakteri dapat terminimalisir. Untuk itulah pembuatan IPAL komunal bagi bangunan yang mempunyai banyak penghuni itu sangat penting.

Karena penggunaannya secara bersama-sama dengan orang lain, dari segi budget termasuk lebih ringan. Selain itu juga menghemat lahan karena pembangunannya hanya berjumlah satu untuk semuanya.

Secara ideal IPAL komunal itu harus tepat guna. Bukan hanya menghemat lahan dan budget, tapi juga hemat perawatan, pengoperasiannya mudah serta memberikan hasil buangan yang benar-benar tidak mencemari lingkungan.

Sistem seperti ini mampu terwujud asalkan masyarakat sekitar merasa butuh dan memiliki komitmen atau keinginan untuk membangun serta merawat IPAL komunal. Ketika merasa tidak butuh, mereka akan cenderung malas untuk membangun bahkan merawatnya bersama-sama.

Selain itu juga perlu dukungan dari pihak luar, seperti pemerintah berupa dana dan moral. Hal ini mengingat biaya untuk pembangunan sistem ini itu tidak murah, apalagi ukurannya besar.

Jenis Sistem yang Dapat Menjadi Opsi

 

Proses pengolahan limbah melibatkan dua jenis sistem IPAL komunal yang dapat dipilih untuk memastikan kinerja yang optimal. Pertama, ada sistem anaerob yang mengandalkan bakteri pengurai dan gravitasi. Bakteri ini hidup dengan mengandalkan aliran udara alami melalui pipa ventilasi dan menghasilkan endapan yang akan diolah lebih lanjut.

Kedua, terdapat sistem extended aeration yang menggunakan pendekatan bertahap dalam pengolahan limbah rumah tangga. Tahap awalnya memanfaatkan sistem anaerob dengan bantuan bakteri, diikuti dengan penambahan oksigen melalui blower udara. Sistem ini memiliki sirkulasi yang memungkinkan endapan kembali ke tangki awal, mengurangi endapan seperti sistem anaerob.

Pemilihan antara kedua sistem ini harus mempertimbangkan kebutuhan dan anggaran yang tersedia. Sistem anaerob lebih ekonomis namun memerlukan perawatan rutin, sementara sistem extended aeration terlihat lebih sederhana tetapi membutuhkan anggaran lebih besar.

Penting untuk diingat bahwa pembangunan IPAL komunal harus mematuhi standar ketentuan yang berlaku, termasuk pengurusan izin lingkungan sebelum memulai proyek. Memahami persyaratan ini, termasuk persiapan instalasi IPAL dan dokumen izin yang diperlukan, sangat penting.

Konsultasi dengan ahli atau mereka yang berpengalaman dalam bidang ini adalah langkah bijak sebelum memulai proyek IPAL komunal. Memiliki pemahaman yang kuat tentang pentingnya IPAL komunal akan membantu memastikan bahwa sistem ini beroperasi secara efektif untuk menjaga lingkungan yang sehat. Dengan pertimbangan matang dan pemenuhan persyaratan perundangan yang tepat, pembangunan IPAL komunal dapat berkontribusi pada perlindungan lingkungan yang lebih baik.

 

INFO TENTANG LANDASAN HUKUM IPAL KOMUNAL

 

Dalam konteks hukum lingkungan di Indonesia, sejumlah peraturan dan undang-undang memiliki peran penting. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pasal 18 ayat (6)) menetapkan dasar konstitusional untuk perlindungan lingkungan. Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menjadi landasan utama pengaturan lingkungan.

Pengaturan pembentukan daerah kabupaten di Jawa Timur diatur oleh Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965. Pembentukan peraturan perundang-undangan diatur oleh Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan mengatur izin terkait lingkungan. Pengelolaan kualitas air dan pencemaran air diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Sistem penyediaan air minum diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015. Pembinaan dan pengawasan pemerintahan daerah diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017.

Peraturan pelaksanaan perundang-undangan diatur oleh Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014. Produk hukum daerah diatur oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015. Baku mutu air limbah domestik diatur oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.68/Menlhk/Setjen/Kum.I/8/2016. Pengelolaan air limbah domestik diatur oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04/PRT/M/2017. Semua peraturan ini membentuk kerangka hukum yang komprehensif untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan di Indonesia.

 

Baca Juga : Mengenal persyaratan penerbitan SLF

Info lebih lanjut silahkan hubungi kami di :

Email : info@konsultanku.com

CALL / WA : 0812-9288-9438 Catur Iswanto

Phone : 021-21799321