Sebagai negara dengan iklim tropis, Indonesia tidak bisa menghindari musim hujan bahkan beberapa kota memiliki curah hujan yang tinggi meskipun berada di musim panas. Ada banyak kekhawatiran yang dimiliki masyarakat saat musim hujan salah satunya petir. Tidak heran jika semakin hari makin banyak orang yang mencari tahu kisaran biaya sertifikasi penangkal petir di penyedia jasa bonafid.
3 Macam aktivitas kerja instalasi penangkal petir
Kasus kematian karena tersambar petir di rumah atau di dalam gedung memang tidak besar tapi bukan berarti tidak ada. Salah satu solusi mengatasi hal ini adalah memasang penangkal petir di rumah, sehingga rumah terhindar dari sambaran petir yang sangat berbahaya bahkan mematikan.
Tahukah Anda jika jasa sertifikasi penangkal petir umumnya membidangi tiga macam aktivitas kerja sebagai berikut ini:
- Sertifikasi dinas tenaga kerja baru
Sertifikasi uji kelayakan penangkal petir dari Disnaker bertujuan untuk melihat sebaik apa dan selayak apa perangkat penyalur petir yang telah diinstal oleh pengguna pada bangunan rumah atau tempat usahanya.
Agar kegiatan pengujian berjalan dengan lancar dan lebih fleksibel, pemerintah membaginya menjadi tiga bagian yang pertama adalah sertifikasi baru pasang ini. Sertifikasi Dinas Tenaga Kerja Baru Ijin Penyalur Petir dilakukan pertama kali pada suatu gedung atau bangunan pasca pemasangan penangkal petir. Usai melakukan pengujian, Disnaker akan menyerahkan surat atau sertifikasi yang masa kadaluwarsanya berlaku selama 2 tahun berturut-turut.
- Re-sertifikasi
Setelah melalui dua tahun berturut-turut, suatu gedung atau bangunan yang dipasang penangkal petir wajib melakukan re-sertifikasi ini. Alasan sertifikasi penangkal petir ini untuk menguji kelayakan apakah sistemnya masih layak pakai atau justru memiliki kecacatan. Prosedur pengujian atau pengecekan yang dilakukan Disnaker hampir sama seperti sertifikasi baru di poin pertama. Di mana ada staf yang akan melakukan pengecekan di tempat.
- Internal Cek
Melihat tiga kegiatan pengecekan di atas, kita bisa menyimpulkan jika cara sertifikasi penangkal petir hampir sama dan cukup mudah untuk dilakukan. Khusus untuk aktivitas ketiga ini, kegiatan fokus pada perawatan. Jika ada yang tidak layak pakai maka harus diperbaiki.
Ada banyak pengujian yang dilakukan untuk mendapatkan sertifikasi penangkal petir ini. Bukan hanya melihat dari data administrasi, pengamatan radius, uji grounding saja. Tapi juga ada cek koneksi kabel atau visual sambungan dan uji fisik.
Berapa biaya sertifikasi penangkal petir?
Ada peraturan khusus tentang penangkal petir yang ditetapkan untuk pemerintah. Dari keputusan pemerintah diyakini jika tidak ada biaya yang dipungut dari pembuatan sertifikasi penangkal petir. Yang ada justru berapa besar penetapan denda bagi mereka yang tidak melakukan pengurusan. Sanksi denda yang dijatuhkan sekitar Rp 100 ribu dengan kurungan penjara selama 3 bulan.
Itulah informasi tentang biaya sertifikasi penangkal petir dan tiga kegiatan yang dilakukan Disnaker Penyalur Petir dalam melaksanakan tugasnya.
Jasa pengurusan sertifikasi petir turut hadir dalam membantu Anda agar usaha atau kegiatan yang mau diadakan tidak berjalan lancar secara illegal. Di sini kami berniat membantu Anda mendapatkan dokumen terkait sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku.
Jika Anda masih bingung atau terlalu ribet, maka silahkan menghubungi kami. Kami juga menawarkan konsultasi serta pengurusan sampai dengan selesai.
Beberapa Fungsi Alat Menangkal Petir
Namun, penting untuk memahami bahwa fungsi utama dari penangkal petir bukanlah untuk mencegah petir menyambar benda di bawah awan. Sebaliknya, perangkat ini bertugas menangkap daya tarik-menarik muatan listrik yang berasal dari petir dan mengarahkannya ke dalam tanah. Inilah cara kerjanya.
Bagaimana Penangkal Petir Berfungsi
Pada saat terjadinya petir, muatan listrik negatif di bawah awan dapat mengumpul dengan cepat. Akibatnya, muatan listrik positif pada permukaan tanah mulai tertarik ke atas. Proses ini memungkinkan muatan listrik positif mengalir melalui kabel konduktor menuju ujung batang penangkal petir.
Ketika muatan listrik negatif di atas awan semakin mendekat ke bangunan yang dilindungi, daya tarik antara keduanya semakin kuat. Akhirnya, muatan positif di ujung-ujung penangkal akan tertarik ke arah muatan negatif di awan. Pertemuan kedua muatan ini menghasilkan aliran listrik yang dialirkan ke dalam tanah melalui kabel konduktor.
Aliran listrik ini adalah kunci dalam melindungi bangunan dari kerusakan akibat sambaran petir. Dengan mengalirkan muatan listrik ke dalam tanah, perangkat ini meminimalkan kemungkinan sambaran petir langsung mengenai bangunan. Namun, perlu diingat bahwa sambaran petir masih dapat menyebabkan kerusakan jika terjadi melalui kawat jaringan listrik, yang kemudian dapat merusak alat-alat elektronik dalam bangunan dan bahkan menyebabkan kebakaran atau ledakan.
Perlindungan Tambahan: Surge Arrester
Untuk mengurangi risiko kerusakan yang lebih besar akibat sambaran petir, sangat penting untuk melengkapi bangunan dengan surge arrester atau alat penstabil arus listrik. Surge arrester bertugas untuk menstabilkan arus listrik yang masuk ke bangunan, sehingga mencegah lonjakan arus yang dapat merusak peralatan elektronik dan sistem listrik.
Dalam mengoptimalkan perlindungan terhadap sambaran petir, kita harus memahami bahwa penangkal petir dan surge arrester adalah dua komponen yang saling melengkapi. Penangkal petir bertanggung jawab untuk mengarahkan muatan listrik petir ke dalam tanah, sementara surge arrester bekerja untuk menjaga kualitas aliran listrik yang masuk ke bangunan.
Beberapa Tipe Penangkal Petir Yang Perlu Diketahui
Saat Anda berencana untuk memasang penangkal petir, penting untuk memahami jenis penangkal yang sesuai untuk kebutuhan Anda. Terdapat tiga tipe penangkal petir yang umum digunakan, yaitu penangkal petir konvensional, penangkal petir elektrostatis, dan penangkal petir radioaktif. Masing-masing memiliki karakteristik dan prinsip kerja yang berbeda.
Penangkal Petir Yang Konvensional
Penangkal petir konvensional adalah perangkat sederhana yang umumnya hanya menunggu datangnya petir untuk menarik sambaran petir ke ujung penangkal. Prinsip kerjanya bersifat pasif dan membutuhkan kabel konduktor. Penangkal ini umumnya berbentuk seperti tiang dan sering digunakan dalam bangunan dengan area sempit, seperti rumah tinggal. Untuk bangunan dengan area yang luas, seringkali diperlukan beberapa penangkal petir konvensional yang dipasang secara bersamaan di puncak atap. Penggunaan penangkal petir konvensional dapat diterapkan di berbagai jenis bangunan.
Menangkal Petir Elektrostatis
Penangkal petir elektrostatis menggunakan sistem E.S.E. (Early Streamer Emission) yang lebih aktif dalam menangkap petir. Perangkat ini dilengkapi dengan head terminal yang mengandung muatan listrik statis pada bagian ujung finial (splitzen). Head terminal dapat menarik ion-ion negatif dari awan sebelum terjadinya sambaran petir, sehingga mampu melindungi area yang lebih luas. Penangkal petir elektrostatis dipasang tinggi dan tidak membutuhkan kabel konduktor. Semakin tinggi head terminal dipasang, semakin luas jangkauan perlindungan yang dapat diberikan. Penangkal ini cocok untuk bangunan dengan area luas seperti rumah bertingkat, gedung pencakar langit, kawasan industri, dan perkebunan.
Alat Penangkal Petir Radioaktif (Tidak Disarankan)
Penangkal petir tipe radioaktif menggunakan bahan radioaktif seperti Radon 226 dan Amerisium 241 untuk menetralkan muatan listrik awan. Namun, penggunaan jenis ini tidak disarankan karena telah dilarang oleh kesepakatan internasional atas potensi bahaya yang ditimbulkannya terhadap makhluk hidup dan lingkungan. Reaksi netralisasi ion yang melibatkan zat radioaktif dapat menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima.
Email : info@konsultanku.com
CALL / WA : 0812-9288-9438 Catur Iswanto
Phone : 021-21799321